Tek selamanya aku diam
Mengalah dalam kemanisan kata
Tiada kalimat dan bungkam
Tak berhak aku menderita
Cantiknya senyuman dibibir
Eloknya susunan kalimat
Tak selembut pasir
Tak seperti orator hebat
Jengah aku dengan paras
Jengah aku dengan pujian
Yang hanya bisa memelas
Mengharap sebuah pengorbanan
Merasa paling berhak
Berargumen dengan kodrat
Walaupun terasa menyesak tapi kujunjung tinggi harkat.
By : Najmi Zuhair
Jauh dari lapang pikiranmu
Tak seluas permukaan tetesan embun
Orang bisu pu tak begitu
Lebih banyak bicara dari daun yang rimbun
Bibirmu seindah batu rubi
Ratusan manusia pun memuji
Tapi tak lebih dari batu kerikil bagiku
Karena kesombongan terselubung olehmu
Sama seperti sebagian kaummu
Yang kalah oleh sebuah pilihan
Tenang dalam hidup duniawi
Atau berfikir dalam kesengsaraan
Aku tak berhak menghakimi
Tapi tak tahan puncahan hati
Inginku adalah dirimu
Dirimu adalah palsu
By : Najmi Zuhair
Tidak ada komentar:
Posting Komentar