Selasa, 18 Januari 2011

Rencana Pelaksanaan Pembeljaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Nama Guru : Adi Putro
Nama Sekolah : SMK NEGERI 35 JAKARTA
Mata Pelajaran : Menggambar Teknik Dasar
Kelas / Semester : X / Genap
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit ( 2 x Pertemuan )

Standar Kompetensi : Membaca Gambar Teknik
Kompetensi Dasar : Membaca Gambar Teknik
Indikator : Menggambar penampang potong berbagai jenis benda


I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti mata pelajaran ini siswa dapat :
• Menjelaskan jenis-jenis gambar potongan berbagai jenis benda
• Menggambar potongan berbagai jenis benda

II. Materi Pembelajaran
Gambar potongan
III. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Demonstrasi

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal ( 15 menit )
Menjelaskan secara singkat tentang aturan-aturan dalam menggambar potongan
b. Kegiatan Inti ( 45 menit )
Guru :
• Menjelaskan gambar potongan dan penampang potongan
• Mendemonstrasikan cara menggambar gambar potongan dan penampang potongan
Siswa :
• Melihat dan mendengarkan
• Bertanya bila ada yang kurang jelas

c. Kegiatan Akhir ( 300 menit )
• Guru : Memberikan tugas
• Siswa : Mengerjakan tugas

V. Sumber Pembelajaran
Gambar Teknik Mesin Jilid 2,Eka Yogaswara,1999
Menggambar Mesin,G. Takeshi Sato,1994

VI. Media Pembelajaran
• White Board
• Pemodelan



Mengetahui,


Dosen Pembimbing, Guru Pamong,




Drs.Akhmad Saufan,MT. Drs.Yus Syafrudin
NIP.196505021993031005 NIP.
























LEMBAR MATERI

GAMBAR POTONGAN

Untuk memberikan inforamsi yang lengkap dan gambar yang berongga atau berlubang perlu menampilkan gambar dengan teknik - menggambar yang tepat. Kadang-kadang gambar tampak lebih rumit karena adanya garis-garis gambar yang tidak kelihatan. Oleh karena itu garis-garis gores yang akan menimbulkan salah pengertian (salah informasi) perlu dihindari, yaitu dengan menunjukkan ambar potongan/irisan.

1 Fungsi Gambar Potongan/Irisan
Gambar potongan atau irisan fungsinya untuk menjelaskan bagian-bagian gambar benda yang tidak kelihatan, rnisalnya dari benda yang dibor (baik yang dibor tembus maupun dibor tidak tembus) lubang-lubang pada flens atau pipa-pipa, rongga-rongga pada rumah katup, dan rongga-rongga pada blok mesin. Bentuk rongga tersebut perlu dilengkapi dengan penjelasan gambar potongan agar dapat memberikan ukuran atau informasi yang jelas dan tegas, sehingga terhindar dan kesalah pahaman membaca gambar.

2 Bentuk Potongan/Irisan
Gambar potongan atau irisan dapat dijelaskan dengan menggunakan pemisalan benda yang dipotong dengan gergaji (lihat gambar berikut).oyeksi Piktorial

r Perspektif
.
Pada umumnya bidang potong di buat melalui sumbu dasar dan potongannya disebut potongan utama. Jika diperlukan, bidang potong dapat dibuat di luar sumbu dasar. Dalam hal ini bidang potongnya harus diberi tanda, dan arah penglihatannya dinyatakan dengan anak panah.

• Jenis – jenis Potongan
– Pemotongan penuh




– Pemotongan Setengah







- Pemotongan Sebagian


• Penunjukan Pemotongan
– Bidang potong ditunjukkan dengan garis strip titik dengan strip tebal pada ujungnya dan ditunjukkan dengan anak anah.
– Perubahan arah dari bidang potong ditunjukkan dengan strip tebal.
– Jika pemotongan melalui sumbu utama, garis pemotongan tidak perlu digambar.
– Pada kasus-kasus tertentu, bagian yang terletak di belakang bidang potong tidak perlu digambar.
– Pada prinsipnya, baut, poros, tulang penguat tidak boleh dipotong pada arah memanjang.









• Garis Arsir
– Garis arsir digunakan untuk menunjukkan penampang terpotong. Digambarkan dengan garis tipis dan mempunyai sudut 45o terhadap sumbu atau terhadap penampang utama benda.



– Bagian yang terpisah pada satu komponen yang dipotong diarsir dengan garis arsir yang sama.
– Garis arsir dari komponen berlainan yang berdekatan diarsir dengan garis arsir yang berlawanan.










– Bila pemotongan terjadi pada dua bidang yang berlainan dan berdampingan pada satu komponen benda kerja, garis arsir dibuat dengan jarak/spasi yang sama tetapi tidak bersambung.










– Garis arsir dikosongkan untuk menunjukkan ukuran (huruf atau angka) apabila tidak mungkin menunjukkan hal tersebut di luar benda kerja.










• Pemotongan Benda Tipis
– Pemotongan benda yang tipis dapat digambarkan dengan menghitamkan penampang yang terpotong.









f. Pemotongan Setengah
– Bagian-bagian yang simetri boleh digambar dengan pemotongan tidak penuh.

g. Pemotongan Sebagian
– Bila tidak diperlukan pemotongan penuh ataupun pemotongan setengah, benda boleh dipotong dengan pemotongan sebagian. Dalam hal in garis pemotongan sebagian adalah garis tipis yang berlanjut.











h. Pemotongan yang Berturut – Turut
– Bila tidak ada tempat, potongan yang berturut-turut tidak dapat disusun seperti gambar akan tetapi disusun seperti gambar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar